Monday, May 30, 2011

What to Feel?

tired
bored
in love
angry
sad
happy
disappointed
excited
jealous
thrilled
anxious
mad
hate
loathed
peaceful
hopeful
numb
joyful
depressed
enraged
scared
panic
satisfied
confident
lonely
pleased
jealous
jealous
jealous
jealous
jealous
jealous
jealous

i'd rather feel nothing at all




Sunday, May 22, 2011

Melepas Genggaman

Lama banget ngga nulis di blog ini, artinya udah lama banget juga gue ngga memikirkan hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup. Oke, gue berpikir, tapi selalu tentang kuliah gue yang sebenernya lebih cocok buat rocket scientist itu, atau tentang patah hatinya gue dalam segala aspek hidup. Sampai detik ini, sampai di titik ini, gue terlalu lelah untuk mengeluh lagi, terlalu lelah untuk menangis lagi, terlalu lelah untuk melawan lagi. Pasrah ngga pernah ada dalam kamus gue. Gue bisa aja bilang gue pasrah, tapi selalu,dan selalu, gue akan kembali memikirkan, kembali menyusahkan hati gue. Jadi, gue yakin, inilah waktunya untuk melepas genggaman gue atas hal-hal yang gue anggap penting dalam hidup gue selain iman gue: ilmu, cinta, karir,

Gue ngga mau berakhir jadi orang penuh keputusasaan karena hal-hal yang gue begitu inginkan ngga pernah bisa jadi milik gue. Gue lepas genggaman gue, gue siap menerima gantinya. Jadi inget cerita di jaman Sekolah Minggu dulu. Gue ngga begitu inget detilnya, tapi kira-kira tentang seorang ayah yang minta anaknya memberikan kalung plastik yang sangat disukai anak itu. Anak itu marah sekali karena ayahnya meminta sesuatu yang berharga baginya, tanpa alasan yang jelas pula. Malam harinya, sebelum tidur, akhirnya anak itu meletakkan kalung plastik itu di meja kerja ayahnya, dengan catatan kecil: aku mengasihimu, ayah, lebih dari kalung ini. Paginya, sang anak menemukan kalung berlian di tempat ia biasa menaruh kalung plastiknya. Kira-kira seperti itulah, gue kurang ahli bercerita.

Intinya, untuk mendapat sesuatu yang lebih baik, gue harus bisa melepaskan yang sekarang gue genggam erat-erat. Harapan gue, perasaan gue, kekecewaan gue, kebahagiaan gue, entah gimana tapi gue tau gue harus bisa lepasin. Dan gue tau Tuhan akan berikan yang lebih baik, sesuatu yang ngga bisa gue mengerti dengan keterbatasan pikiran gue.

Jadi, sekali lagi, gue taruh segala yang berharga dalam hidup gue di bawah kaki Yesus. I let them go... I let you, God, take over everything... Ajari gue untuk meletakkan pengharapan gue bukan pada manusia, sesayang apapun gue sama orang itu, seberharga apapun orang itu buat gue. Ajari gue untuk tidak membalas ketika orang lain tidak melakukan yang baik sama gue. Ajari gue untuk selalu meneladani Yesus, menaruh iman dan harap hanya pada Bapa, mengasihi tanpa mengharap balas seperti Kristus.

Amin.

*semoga kewarasan gue kali ini bertahan agak lama :D*