Sunday, May 18, 2008

Negeri di Awan

Delay tiga jam di Cengkareng dan tergubrag-gubrag dengan titipan bagasi dari teman gue bikin hari pertama gue di Kathmandu sedikit berantakan. Capek, capek, capek. Ngantuk, ngantuk, ngantuk. Bahkan kadang-kadang pengen murka sama teman perjalanan gue yang jarang mau ikut berpikir dan enggan menikmati nyasar-nyasarnya perjalanan yang hanya berbekal lonely planet nepal.
 
Siang itu berputar-putar di Thamel yang ribet bet bet bet menambah kejengkelan walaupun hari akhirnya ditutup dengan tidur yang nyaman di hotel ini, dengan fasilitas internet 20 menitan yang gratis. Belum lagi masih ada excitement: mountain flight besok pagi dengan Buddha Air.
 
Mountain flight: perjalanan tak terlupakan. Pertama kalinya seumur hidup gue terbang sedekat itu dengan atap dunia: Everest. Pilotnya (yang, alamak, ganteng buangeeeeet) menunjukkan langsung yang mana puncak everest dari sebegitu banyak puncak bersalju pada negeri di awan itu. Fuiiiiiih... tak terkatakan. Dan gue musti berhenti sekarang karena teman gue mau jemput untuk pindah hotel. Besok demo besar-besaran. Oh my God, semoga ngga terjadi apa-apa. Semoga.

2 comments:

Anonymous said...

Woiiii..kalu gue mikir..dijamin loe bakalan makin murka..suerr deh :p

Ndangse said...

huehehehe.... emang lagi emosian tuh gw:(