Itulah hidupku: keberuntungan disambung keberuntungan, walaupun penyambungnya seringkali adalah air mata dan hati yang berdarah-darah. Begitulah aku memandang hidupku: kerja keras dan kepedihan berbuah manis karena disiram dengan keberuntungan. Dan hanya itulah yang aku inginkan dalam hidupku: mimpi dan harapan yang tak pernah mati karena keyakinanku juga tak pernah mati pada Pribadi yang tak pernah enggan melimpahiku dengan keberuntungan.
Beberapa orang menyebutkan berkah, yang lain menyebutnya rezeki, ada pula yang menyebutnya kasih karunia. Aku, aku lebih suka menyebutnya keberuntungan. Karena aku tak pernah menunggunya terjadi, aku hanya tahu itu pasti terjadi, pada suatu waktu, pada suatu tempat, entah di hidupku sekarang, atau di keabadian. Aku menyebutnya keberuntungan, karena buatku itu adalah kejutan-kejutan yang menggegap gempita hidupku.
Sesungguhnya, apakah ada yang kumiliki yang kuperoleh karena aku layak mendapatkannya, yang aku peroleh bukan semata-mata karena keberuntungan? Hidup, cinta, karir, mimpi? Karena hanya itulah yang aku miliki dalam perjalanan panjang usiaku; dan hanya itu pula yang aku ingin miliki sepanjang usia yang akan datang dalam rengkuhanku.
Dan aku tak pernah malu walau seisi dunia bilang dalam segala hal aku hanya beruntung: tak pernah cukup baik untuk semua yang pernah aku dapatkan, hanya cukup berharga untuk menjadi biji matanya Yang Maha Kasih.
Happy belated birthday to me, may I be a God-sent blessing to the world.
No comments:
Post a Comment