Pass Me Not, O Gentle Saviour

Masih inget aja lagunya Fanny J. Crossby itu: pass me not o gentle Saviour, hear my humble cry. Gue google cari terjemahannya, nemu kaya gini: mampirlah dengar doaku, Yesus penebus. Rasanya jaman dulu gue mudaan, terjemahannya ngga kaya gitu deh. Tapi yah, ingatan gue belakangan ini kurang bisa diandalkan, jadi mungkin memang gitulah terjemahannya dari jaman kuda gigit besi. 

 

Intinya, kaya gitu deh gue tiap bangun tidur minggu-minggu belakangan ini. Tiap pagi bangun dengan resah, bisa ngga ya gue hari ini ngerjain sesuatu dengan benar? Tiap hari bangun pagi, ke meja kerja gue, pulang tengah malam, lelah bersusah payah berusaha mengerjakan sesuatu dengan benar dan seringkali pulang tanpa hasil. Doa gue tiap pagi, masih sama aja: berkenanlah, Tuhan, memberkati pekerjaanku hari ini...

 

Dua minggu lagi sebelum term ini berakhir. Seharusnya minggu ini gue sudah siap dengan segala sesuatu dan tinggal merampungkan tulisan gue. Dan gue masih amat sangat jauh dari itu. Gue tau, amat sangat tau, kerja keras sia-sia tanpa berkat Tuhan. Jadi sekali lagi, sambil berusaha tetap bekerja keras, gue mohon Tuhan gue yang baik, berkenanlah memberkati pekerjaan gue hari ini. Don't pass me by. Don't pass me by. Please don't pass me by.