Bapak sayang,
Seperti yang selalu kuduga, aku benci hari-hariku. Aku benci bangun pagi, mandi, lalu berangkat bekerja. Aku benci duduk di depan komputerku dan berusaha mengerjakan hal-hal yang harus kukerjakan. Aku benci selalu merasa enggan mengerjakan semua yang harus kukerjakan itu. Aku benci membuang satu hari lagi dalam hidupku. Aku benci mengenangmu, Bapakku tersayang, dan mengingat betapa kau ingin aku bekerja di tempatku bekerja sekarang.
Bapak sayang,
Seperti yang selalu kutahu, aku sanggup melakukan apapun untukmu. Aku sanggup memberikan segalanya untukmu. Aku sanggup terbang ke langit untuk menggapai bintang impianmu. Aku juga tahu, kau selalu tahu bahwa aku sanggup dan selalu mau melakukan semuanya untukmu.
Bapak sayang,
Tidak seperti yang pernah kupikirkan, kehilangan engkau sama seperti kehilangan hidupku sendiri. Aku kehilangan mimpi-mimpiku. Aku kehilangan doa-doa yang menopang langkahku. Aku kehilangan kelembutan yang mengajariku berbaik hati pada orang yang jahat padaku. Aku kehilangan keinginan untuk menjadi orang yang lebih baik. Aku kehilangan cahaya yang menuntunku pada hari esok.
Bapak sayang,
Aku amat sangat merindukanmu. Duniaku runtuh dan aku amat sangat membutuhkanmu.
Monday, April 20, 2009
Tuhan, Biarkan Bapak Mendengarnya Sekali Ini
Posted by Ndangse at Monday, April 20, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
tante..temen2 loe bantuin doa juga kok supaya loe ga kehilangan diri loe sendiri. GBU
Post a Comment