Seperti apa ya, gue tiga puluh tahun lagi? Pertanyaan aneh, mengusik kepala gue yang terangguk-angguk karena kantuk di sela acara penghargaan masa bakti pegawai di kantor gue. Ada yang sudah kerja 15, 20, 25, dan yang paling lama 30 tahun. Ck ck ck ck... sampe ngga yah, gue, tiga puluh tahun "mengabdi" di tempat yang sama? Hmmm... di kantor yang lama, 3 tahun 10 bulan, dan gue sudah resah gelisah bahkan sebelum tahun pertama berakhir...
Hyaaa gue jadi bertanya-tanya aja, 30 tahun setelah hari ini, bakalan kaya gimana hidup gue. Punya suami kaya gimana? (itu kalau punya suami dan kalau masih punya suami di umur segitu). Punya anak ngga ya gue? Berapa orang? Udah pada jadi apa? Masih hidup semua ngga tuh anak-anak gue? Atau mungkin gue udah punya cucu ya? Huaaaaa gue jadi nenek! Bokap-nyokap gue gimana? Masih ada sama gue ngga di bumi yang fana ini dan ngliat cucu-cucu gue (kalo gue punya) beranjak dewasa?
Tiga puluh tahun lagi, mimpi-mimpi gue yang mana ya yang sudah kesampean? Jadi ngga gue sekolah ke Haas? Kalau jadi, berhasil ngga gue lulus dari sana? Apa gue enjoy di sana? Trus, gue bakal udah pindah kerja berapa kali yah? Atau barangkali gue udah jadi financial engineer ngetop? Atau mungkin gue pensiun dini dan buka toko buku yang ada bel di pintunya dan bunyi krincing-krincing tiap kali ada orang datang? Atau.... mungkin gue ngga pernah berangkat ke Haas dan malah bikin kedai kopi yang paling ngetop di Indonesia, tempat nongkrong orang-orang pinter yang ngomongin kenapa orang Indonesia hebat-hebat? Atau barangkali gue sukses dengan sekolah gratis gue, dengan fasilitas seyahud sekolah internasional, tapi gratis manis dan dibuka buat anak-anak miskin di negri gue? Atau... oh, gue gegap gempita dengan novel-novel gue yang jadi best seller?
Atau mungkinkah 30 tahun lagi gue ngga jadi apa-apa, ngga sampe ke mimpi gue yang mana pun, dan cuma jadi gue yang biasa-biasa aja seperti gue sekarang ini?
Gue harap, sepenuh hati, jadi apapun gue 30 tahun lagi, gue ngga menyesali hidup gue dan pilihan-pilihan gue. Gue harap, entah gue jadi orang yang gue selalu impikan atau sama sekali ngga mencapai hal-hal besar yang gue mau, gue bisa tetap puas dengan hidup gue dan menikmati puluhan tahun yang gue hidupi. Gue harap, kalau 30 tahun dari hari ini gue melihat perjalanan gue yang telah berlalu, gue bakal bisa bilang: hidup gue lengkap, perjalanan gue sempurna, dan gue sudah melalui pertandingan yang hebat. Dan gue juga harap, pada akhirnya gue bisa bilang yang Rasul Paulus pernah bilang: karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Amin.
PS: lagi eling nih gue...
Wednesday, April 30, 2008
Tiga Puluh Tahun Lagi
Posted by Ndangse at Wednesday, April 30, 2008
Labels: mimpimimpi, my faith
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
sumpah deh ndank...gw kangen banget ama elo..try to reach u by email...tapi nggak ada reply..
kemana???? ganti alamat emailkah???
dah lupa ama gw kah???
haaaaai... ngga lupa doooong. reach me by e-mail yakk
Post a Comment