Kadang-kadang, segala sesuatu seperti hanya menunggu mati. Banyak fase dilalui, banyak jalan ditapaki, satu tujuan dikejar sepenuh jiwa, tapi kadang-kadang, hanya kadang-kadang, sepertinya itu hanya untuk menunggu mati.
Anjing-anjing menunggu mati. Mereka lahir dalam payah, berlelah-lelah para induk menjaga hidup si muda, dan sepanjang hayat pula makhluk-makhluk itu menjaga hidup tetap dalam tubuh mereka. Tapi akhirnya mereka akan terbaring, menunggu mati. Atau termangu, memasrahkan tubuh disantap makhluk lainnya. Hanya menunggu mati.
Aku juga menunggu mati. Sama payahnya hidupku dengan hidup anjing-anjing yang menunggu mati. Sama berjuangnya menjaga warna hidup tetap indah, sama payahnya menjaga hati tetap penuh senyum. Tapi akhirnya, hanya menunggu mati.
--on search of the real meaning of life, of my half-hearted devotion to my Beloved Father--
Tuesday, April 29, 2008
Menunggu Mati
Posted by Ndangse at Tuesday, April 29, 2008
Labels: my faith
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
3 comments:
kalau kata chairil anwar, berarti dulu baru mati
kalau kata john donne: death be not proud
kata shinta: mati itu mungkin bisa menjawab beberapa pertanyaan
Post a Comment